The Glory of Youth’s Business Idea Competition in SUSS-WBI Impact Startup Challenge 2019
Sejenak. ESTIMASI CASH FLOW Oleh : Wayan Supadno/Pak Tani. Secara umum maknanya sebuah perkiraan arus kas, keluar masuknya dana maupun saldo dalam laporan keuangan sebuah perusahaan, guna mengantisipasi segala kemungkinannya. Jika dalam Pemerintahan inilah ibaratnya APBN atau APBD, sehingga sangat penting keberadaannya dan manfaatnya. Namun demikian petani kita termasuk anak muda intelektualpun kadang lalai dalam proposalnya justru dominan larut hanya nuansa narasi imajinasi, masih sangat jarang yang mau membuat estimasi cash flow pada fase pra investasinya, bahkan kaji ulang seberapa besar laba yang didapat dan seberapa besar nilai tambah manfaatnya pada fase pasca panen juga jarang, padahal dua komponen ini penting sekali guna melihat sejauh mana tumbuh kembangnya aset dan manfaat dari usaha yang ditekuninya. Dalam sebuah buku " Cara Praktis Berbisnis " berbunyi bahwa ; " Rajanya modal usaha adalah kepercayaan, rajanya kekuatan usaha adalah dana segar, nadinya usaha adalah sehatnya cash flow dan masa depan usaha adalah pelanggan baru yang setia fanatik ". Dari pesan ini, sesungguhnya betapa pentingnya perhatian serius hal estimasi cash flow. Banyak pihak pemodal, estimasi cash flow sudah dipakai untuk alat pembanding kajian antar unit usaha, atau kalau dalam agribisnis sering dikatakan sebagai kontrol perbandingan mencari nilai laba terbesar dan nilai manfaat terbanyak, antar komoditas varietas dalam satu agroklimat dan luasannya, jika dibatasi oleh jumlah dananya. Ilustrasinya ; A. Punya sawah 10.000 meter (1 ha). 1. Jika ditanam pajale maka potensi omsetnya . • Padi Rp 24 juta. • Jagung Rp 24 juta. • Kedelai Rp 12 juta. • Total omset Rp 60 juta dengan laba Rp 20 jutaan/ha/tahun. 2. Jika ditanam padi, jagung dan semangka potensi omsetnya. • Padi Rp 24 juta. • Jagung Rp 24 juta. • Semangka Rp 90 juta. • Total omset Rp 138 juta, dengan laba Rp 60 jutaan/ha/tahun. Padahal sama memakai luas lahan yang sama dan sama 1 tahunnya. B. Punya Kebun Sawit 5 ha. 1. Jika hanya sawit saja maka potensi omsetnya Rp 150 jutaan, dengan laba Rp 65 jutaan/tahun. 2. Jika terintegrasi dengan Sapi 20 ekor maka potensi omsetnya Rp 375 juta/tahun, dengan laba Rp 170 juta/tahun. Padahal memakai lahan luas yang sama dan sama 1 tahunnya. Inilah bukti betapa pentingnya membuat estimasi cash flow pada pra investasi yang bisa digunakan sebagai rambu - rambu usaha, sekaligus sebagai batas ruang gerak majunya usaha dan sesungguhnya sehatnya sebuah cash flow merupakan bagian dari cerminan karakter seseorang sebagai pelaku usaha. Semoga bermanfaat. Salam Bertani Logis Wayan Supadno Pak Tani